Masih perlukah Perpustakaan dan Taman Bacaan
Masyarakat ??
Kata perpustakaan tentu sudah tidak asing lagi
ditelinga masyarakat. Perpustakaan sebagai lembaga nasional non departemen,
mempunyai visi dan misi salah satunya adalah membina,
mengembangkan, dan mendayagunakan gerakan membaca masyarakat dalam memberantas buta aksara. Keberadaan
perpustakaan sudah menjadi suatu hal yang wajib ada di suatu wilayah atau
daerah dan institusi, terlebih di dunia pendidikan. Namun image perpustakaan yang hanya boleh dikunjungi mereka yang
‘bersepatu’ ini menjadikan masyarakat umum merasa sungkan untuk datang ke
perpustakaan sekedar untuk membaca buku. Anggapan ini mendorong Departemen
Pendidikan Nasional mendirikan taman bacaan masyarakat (TBM) guna membantu
masyarakat dalam menemukan solusi permasalahannya disamping juga membudayakan
gerakan membaca mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa. Namun
sekarang, dengan perkembangan teknologi yang ada semua orang mampu menjadi produsen informasi, sehingga berakibat banyaknya informasi
yang tidak tertampung atau disebut ledakan
informasi
(Information explotion)
yang memudahkan masyarakat menemukan informasi tanpa harus datang ke
perpustakaan.